dulu, dia hanya sekedar temannya teman. yang kebetulan sering ada di pembicaraan istimewa.yang kebetulan sering disebutkan namanya.yang kebetulan pernah dikenalkan.tapi yang keberadaannya tidak pernah terasa, dan tidak pernah mengerti arti hadirnya.
dulu, dia hanya sekedar temannya teman.yang hadirnya jadi berarti karena dia temannya teman, yang kebetulan menyenangkan.
lalu, dia jadi lebih dari sekedar. karena waktu itu dia ada.karena dia ada sore itu.anehnya waktu itu sebenarnya dia hanya sekedar ada.hanya saja keberadaannya waktu itu mewakili kelegaan yang tak saya temukan.hehe.pasti dia bingung.
gara-gara sore itu.
hadirnya yang dulu saya anggap sekedar.
hadirnya yang sekarang membuktikan bahwa mungkin masih ada ketulusan dalam hidup,
hadirnya yang tidak menghakimi, di tengah dunia yang sedang saya hindari.
the world seem to be a little less judgmental.
No comments:
Post a Comment