23 March 2013

Di Ranah Bahagia


Di tengah ramai orang berkicau, membuka jalan, dan membaca muka, hangatnya rasa ada di tempat yang paling bodoh dan menipu: di gelapnya mati lampu dan cangkir coklat hangat (pakai whip cream kalau ada). Habis itu kita minum bir murah sampai muka merah lalu diolok lagi sampai muntah. 

Lalu kita menghancurkan satu sama lain, membunuh dan merajai momen - bergantian.

Lalu momen itu kita simpan. Sampai waktunya membunuh lagi.

And as each lover's face emblazoned the heart, this will remain home. - Pamuk


No comments: